Rabu, 28 Juli 2010

Observatorium Bosscha, Lembang




Observatorium ini mulai dikenal banyak kalangan setelah meledaknya film “Petualangan Sherina” pada th 2000 yang salah satu lokasi pengambilan gambarnya berada di sini. Kami juga penasaran seperti apa wujud teropong yang konon dapat mengamati benda langit seperti penelitian gerak bintang dalam gugusnya, pengukuran paralaks bintang, detail komet terang, kawah bulan, oposisi planet Mars, Saturnus dan Jupiter. Beberapa teleskop dan dobel refraktor di sini dilindungi kubah baja diameter 14.5 m yang dapat digerakkan untuk membuka-tutup.

Kunjungan ke sini kalau sekedar melihat2 saja dapat dilakukan siang hari, tetapi untuk pengamatan benda langit maka harus dengan perjanjian terutama pengamatan malam hari. Berlokasi di Lembang kawasan ini sejuk dikelilingi pohon pinus dan cemara. Konon pohon2 ini sudah tak serindang dulu akibat terjangan badai Sum Wind pada Pebruari 2001. Sekitar 200 pohon tercerabut dari akar2nya karena angin yang berkekuatan antara 50 – 100 km/jam. Ini adalah badai terbesar sepanjang sejarah Bosscha.

Selasa, 27 Juli 2010

Empat Rawon Juara! - KOMPAS.com

http://travel.kompas.com/read/2008/11/28/10340147/Empat.Rawon.Juara.
Tadinya kukira ini rawon biasa2 aja, setiap kali pulang kampung pasti lewat sini. Rawon Nguling. Pas baca laporan P Bondan ini jd pengen nyoba. Rasanyaa..emang maknyuss..
Potongan rawonnya gedhe2, kuahnya terasa agak manis tapi bumbunya berasa, nggak pelit.. Mak nyus jg buat Pak Bondan.. Trimakasih ya Pak

Jumat, 16 Juli 2010

Car-Seats

Sejak anak2 kembarku lahir hingga detik ini mereka berumur 2 tahun 8 bulan 13 hari 21 jam 55 menit 32 detik, car-seats adalah salah satu  alat  pembantuku beraktivitas dan mengasuh mereka, di samping mas Ahnaf yang menjadi asisten setiaku. Mungkin bagi sebagian orang tidak, tapi bagiku sangat membantu. Tanpanya tentu aku sangat kerepotan apalagi tidak ada pengasuh atau baby-sitter. Bagaimana aku bisa beraktivitas kesana kemari tanpa harus meninggalkan mereka berdua.

Sejak bayi mereka sudah kududukkan sendiri di car-seats saat di mobil, tentu saja waktu itu masih memakai yang berjenis newborn/baby car-seats. Pertimbangan pertama saat itu karena tidak ada yang menjaga mereka di mobil. Bayangkan kalau kami memakai jasa dua pengasuh tentu sangat berat dan repot. Jadilah car-seats ini pilihan utama kami. Ternyata kembarku Idris Ilyas kelihatan nyaman dan rileks meskipun untuk perjalanan 2 hingga 3 jam. Bahkan saat mudik pertama kali ke Jawa ternyata mereka betah meski perjalanan menempuh sekitar 12 jam lebih. Sampai berumur 1 tahun mereka pun masih betah dengan car-seats ini, yang sebenarnya hanya dapat dipakai hingga bayi mencapai bobot 9-11 kg. Akhirnya saat menginjak 18 bulan kami sudah harus mengganti jenis car-seats berikutnya yaitu yang toddler. Padahal bobot mereka sebenarnya masih 9 kg, tetapi rupanya baby car-seats   ini sudah tidak aman lagi, karena mereka sudah pandai melepas tangan dari sabuknya lalu duduk bahkan berdiri. Untunglah suamiku cepat2 berinisiatif, meskipun sungguh terasa di kantong mengganti 2 car-seats sekaligus. Bagaimana lagi demi keamanan dan keselamatan anak2.

Belajar Bicara

Bersyukur sekali aku karena hingga saat ini dapat mengikuti  perkembangan & pertumbuhan anak2, dari waktu ke waktu. Sejak bayi hingga saat ini. Melihat mereka tumbuh, kemampuan yang bertambah tiap saat.

Senin, 12 Juli 2010

Grup Jaran Kencak Sinar Jaya Pimpinan Cak Eman Besuk-Bantaran Probolinggo




Jaran kencak berarti kuda menari. Dinamakan demikian karena kuda menari mengikuti irama gamelan sambil dipandu pawangnya. Biasanya kuda tidak sendirian, mereka berempat atau lebih sesuai permintaan. Sebelum tampil kuda2 dihias dengan baju warna warni dengan aneka aksesoris lainnya termasuk kursi singgasana pengantin jaran kencak.

Pertunjukan jaran kencak ini merupakan kesenian tradisional Jawa Timuran. Diadakan saat acara2 besar atau hajatan semisal pernikahan, khitanan dan sebagainya. Pertunjukan semacam ini banyak diadakan di kampung2. Di daerah perkotaan sudah jarang bahkan hampir tidak ada. Mungkin tergeser arus modernisasi telekomunikasi. Berbeda dengan di kampung2. Minimnya hiburan mungkin membuat tanggapan jaran kencak ini seperti tontonan spektakuler, menghibur dan murah karena gratis. Kecuali bagi penanggap dan kerabatnya. Mereka yang harus merogoh kocek demi acara ini. Seperti acara khitanan misalnya, pengantin sunat dan saudara2nya yang dinaikkan di atas kuda akan berkeliling diarak menuju rumah para kerabat lalu sambil beraksi mereka akan menerima angpao. Begitu seterusnya sampai semua kerabat selesai dikunjungi.

Sore tadi anak2ku kuajak menonton Jaran Kencak di kampung sebelah. Pemainnya adalah Grup Jaran Kencak Sinar Jaya Pimpinan Cak Eman Besuk-Bantaran Probolinggo. Senang sekali mereka. Belum pernah menonton pertunjukan seperti ini. Malahan Mas Ahnaf yang menonton sejak siang cerita kalau ada sandiwaranya juga. Meski dia tidak mengerti karena berbahasa Madura tapi dia senang karena lucu. Apalagi adik2nya melihat kuda2 yang dihias dengan gerakan2nya. Pertunjukan seni yang sudah mulai terkikis jaman.. Semoga tetap lestari..
Letjes, 6 Juli 2010

Jumat, 09 Juli 2010

Seni Berjualan

Pagi tadi aku ke pasar mengantar Ibu bersama kembarku Idris Ilyas. Mereka senang karena bisa naik becak sambil melihat pemandangan sawah dengan segala aktivitasnya. Pak Tani dengan sapi2nya, ayam2, angsa, juga sawah jagung, pemandangan gunung2 , hutan sengon, rumpun bambu, pompa air yang mengalirkan air ke sawah2 dan aroma rumput lengkap dengan semilir angin. Sebenarnya ke pasar akan lebih cepat dan praktis naik motor atau mobil, tapi naik becak lebih berkesan karena semua pemandangan tadi dapat benar2 dinikmati. Apalagi tidak setiap hari seperti ini. Di pasar pun sebenarnya kami tidak berbelanja banyak karena biasanya hanya membeli bahan2 yang tidak tersedia di tukang sayur keliling. Sekaligus Ibuku ingin menyenangkan dan memanjakan cucu2nya. Aku pun senang ke pasar. Sejak kecil aku senang kalau diajak ke pasar. Meski hanya membawakan keranjang belanjaan ibu. Biasanya aku senang melihat2 orang2 berjualan dan mengamati cara2 mereka menjual barang dagangannya. Pulangnya Ibu membelikanku kue tradisional kesukaan, nikmat.

Senin, 05 Juli 2010

Pergeseran Waktu

Awalnya kukira perbedaan waktu hanya terjadi karena pembagian wilayah waktu, yang di Indonesia terbagi menjadi 3, WIT (Waktu Indonesia Timur), WITA (Waktu Indonesia Barat) dan WIB (Waktu Indonesia Barat). Perbedaan waktu ketiganya adalah 1 jam. Jadi kalau di WIB jam 01.00 maka di WITA sudah jam 02.00 dan di WIT jam 03.00. Aku sendiri belum pernah tinggal atau mengunjungi wilayah tengah maupun timur Indonesia jadi belum pernah merasakan perbedaan yang berarti.
Akan tetapi perbedaan ini ternyata bisa kurasakan ketika mudik ke jawa tengah dan jawa timur. Meskipun masih dalam satu wilayah Indonesia bagian barat, dengan penunjuk waktu yang sama akan terasa pergeseran waktu selama kira2 30 menit. Sepertinya tidak lama, tapi ini nyata. Kalau di Serang waktu sholat maghrib jam 18.00 maka di Semarang kira2 jam 17.45 dan di Probolinggo jam 17.30. Perbedaan ini akan terasa sekali saat puasa Ramadhan, karena di Probolinggo orang sudah berbuka saat jam menunjukkan 17.30. Sedangkan di Serang, sabar… Masih 30 menit lagi. Demikian pula dengan waktu subuh. Kalau di Serang subuh jam 04.45 maka di Probolinggo jam 04.15 sehingga jam 05.00  disana sudah terang.
Pergeseran waktu ini kadang2 membuatku harus berpikir saat sholat atau di perjalanan. Otakku harus berpikir maju 30 menit, dalam berbagai hal. Ingat, ini di Jatim, begitu kira2 si otak mengirim sinyal ke pikiranku. Ternyata hal ini juga berpengaruh pada anak2ku, terutama Idris dan Ilyas. Entah mengerti atau tidak, sadar atau tidak, pikiran bawah sadar mereka sepertinya menyesuaikan dengan pergeseran waktu ini. Karena jam 17.30 di Probolinggo sudah maghrib dan mulai gelap, mereka pun tidur lebih cepat dari biasanya, bangunnya pun lebih cepat dari biasanya.  
Subhanallah… Inilah kekuasaan Allah. Hanya digeser sekitar 1000 kilometer saja perbedaannya sungguh terasa..
Letjes, 25 Juni 2010

Safari Indonesia Park II, Prigen Jawa Timur




Alhamdulillah baru sekarang kesampaian ke Taman Safari Indonesia II, Prigen Jawa Timur. Ternyata koleksi satwanya lebih lengkap dari pada yang di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor. Fasilitas yang tersedia juga lebih banyak dan lebih fun, tidak membosankan. Sebenarnya kalau ingin menikmati semua keindahan dan kesenangan di sana tidak cukup hanya satu hari. Masih buaanyak yang ingin dijelajahi. Tapi apa daya para kru dan pasukan sudah keletihan. Semoga suatu hari dapat berkunjung kesana lagi…

Mencari Yang Tak Tampak

Mungkin ini tidak hanya terjadi padaku, tetapi hampir pada semua orang. Dahulu sebelum teknologi berkembang sepesat sekarang tidak pernah terjadi masalah seperti yang kualami saat ini. Apalagi kalau bukan sinyal. Kalau sedang tidak dibutuhkan memang tidak masalah, biarkan saja. Tetapi menjadi hal yang menjengkelkan sekaligus memalukan saat komunikasi mulai terganggu.  Jangankan untuk berbicara, sms saja susah atau malah tidak sampai. Kalaupun sms terkirim sepertinya akan lama terbalas karena pesan balik juga terganggu.