Bagaimana rasanya punya dan mengasuh anak kembar? Bahagia dan capek itu pasti. Tapi yang utama adalah rasa syukur tak terhingga, karena di antara jutaan perempuan yang ada ternyata Allah hanya mempercayakan pada segelintir saja untuk mengandung dan merawatnya, dan aku termasuk di dalamnya.
Banyak pengalaman baru dan unik ketika melalui hari2 bersama kembarku Idris dan Ilyas, baik di dalam maupun di luar rumah. Mengikuti pertumbuhan mereka sejak bayi hingga saat ini serasa tak habis2nya, seperti belajar bicara dan mengenal nama satu sama lain. Saat belum saling mengerti, biasanya mereka menyebut nama mereka sendiri dengan nama saudara kembarnya, atau menyebut nama kembarannya dengan nama mereka sendiri. Nah, bingung mungkin. Jangankan mereka, orang dewasa saja kadang2 masih bingung.