Minggu, 29 Januari 2012

Humor Madura Untuk Penyegar Jiwa


Rating:★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:H. Musa, MBA
Kemarin saya iseng ke sebuah toko di Serang, niatnya mau beli spidol, buku mewarnai & peralatan mewarnai lainnya buat si kembar. Ternyata di situ banyak digelar buku2 lawas yang diskonnya gede2an. Nggak tahan godaan akhirnya beli juga beberapa buku, salah satunya buku ini, “Humor Madura Untuk Penyegar Jiwa”

Hal-hal yang berbau ‘Madura’ selalu manarik bagi saya. Maklum masa kecil saya berada di lingkungan masyarakat yang dominan berbahasa Madura. Buku ini berisi hal-hal lucu yang banyak mengambil karakter kebanyakan orang Madura, teguh pendirian (meski salah), banyak alasan, sedikit cerdas meski juga sedikit konyol. Pas udah baca, saya nguekek teringat bahwa hal-hal lucu ini memang ada yang sudah ‘memasyarakat’ di kalangan orang Madura. Apalagi si tokoh Brudin, mengingatkan saya pada sandiwara radio berbahasa Madura yang dulu saya dengar di Probolinggo. Entah sekarang masih ada atau tidak.

Bagi anda orang Madura atau bukan silakan mencermati sebagian isi buku mungil ini.. He he..

Becak (IV)

PENUMPANG : “Ke lapangan karapan sapi, berapa Cak?”
BECAK : “Dua ribu.”
PENUMPANG : “Seribu saja lah. Dekat kok, itu kelihatan.”
BECAK : :Boo, langit juga kelihatan. Siapa mau narik ke sana..”

Minggu, 22 Januari 2012

HP-nya dipassword

Beberapa waktu lalu saya bertemu beberapa ibu wali murid, pas ambil raport si sulung. Biasalah para ibu kalau berkumpul saling bercerita, seru lagi. Tentu saja perihal anak-anak mereka, perkembangan dan kesehariannya. Maklum beberapa bulan lagi saatnya UASBN dan kelulusan.

Entah awalnya bagaimana topik pembicaraan berubah menjadi telepon genggam (HP). Salah seorang ibu, dengan sedikit bangga menceritakan kalau ia tak bisa membuka HP anaknya, karena dipassword, katanya. Nanya password-nya, nggak boleh, rahasia, katanya lagi. Duh anak jaman sekarang main rahasia2an sama orang tuanya. Sebaliknya si anak dengan leluasa boleh membuka-buka HP ibunya. Ibunya juga tak keberatan dengan hal ini, katanya biar anaknya punya privasi. Si ibu, dengan sedikit bangga lagi, merasa bahwa anaknya lebih pintar dari dirinya soal per-HP-an. Apalagi HP si anak bisa untuk akses internet, terutama facebook.

Sabtu, 21 Januari 2012

Makan Uang Rakyat

Barusan nonton berita di TV, ada sekitar 150 ribu sekolah rusak di Indonesia, tapi wakil rakyatnya malah sibuk memperbaiki toilet yang nggak rusak. Terus pajak rakyat dikemanakan?? Jadi kalau di luar sana ada yang nanya,
"Di mana sekolahan yang paling jelek?" ya di Indonesia.
Lantas, "Dimana toilet termahal?" ya di Indonesia juga..
Di daerah Lebak, Banten anak2 berangkat sekolah dengan menantang bahaya, berjalan di tali jembatan yang rusak, mirip di Indiana Jones. Ironis sekali dengan pemborosan wakil2 kita di senayan sana..
Sebenernya wakil rakyatnya itu pura2 tuli atau memang tuli?
Sebenernya wakil rakyatnya itu pura2 buta atau memang buta?

Jumat, 20 Januari 2012

Pohon yang Punya Jabatan

Siang tadi, aku jemput suami ke Halim. Sebenarnya jarang jemput. Tapi karena mau keluar kota, ya sekalian aja daripada dia bolak balik ke Serang dulu. Nyampe Halim udah hampir jam 12an, pas panas2nya. Biasanya nggak susah nyari parkiran, terutama yang adem di bawah pohon. Ini kok tumben penuuuh. Muter2 sampe 3 kali, belum dapet. Giliran ada celah, mas Ahnaf teriak, "Itu Bu, ada, adem tempatnya." Bener aja, pohonnya teduh, masih ada sekitar 4 atau 5 mobil lagi, heem... Sasaran, jangan sampe keduluan. Aku muter lagi secepatnya..

Sampe lokasi, yaaah.. jalannya dirantai.. Nggak bisa masuk, pasrah. Akhirnya dapet di ujung yang panas, gersang &jauuh (kasian si kembar jalan panas2). Tapi lumayanlah..

Habis anak2 makan, waktunya sholat kuajak mereka ke masjid, nyebrang jalan. Baliknya kami lewati tempat parkir yang tadi adeem, kosong dan pohonnya rindang. Pas udah deket, ooo ternyata ini parkiran udah ada plat nomor dan jabatannya. 'Kepala Cabang, B ****', Kadiv Teknik B ****', Kadiv Operasi B****' dll. Pantes, nggak boleh ditempatin. Jadi, di areal parkir ini, memang tempat nyaman dikhususkan buat pejabat... Hehehe..
Ibaratnya tiap pohon di sini udah punya jabatan tersendiri, menaungi mobil pejabatnya...
Ada-ada aja...


Padma, Parijs Van Java 19 Januari 2012

Senin, 16 Januari 2012

Banjir

Ciujung banjir lagi, entah yang kesekian kali.  Air yang meluap dari sungai Ciujung ini menggenangi desa2 yang ada di bantaran kali, menenggelamkan sawah, rumah dan akhirnya jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Merak. Jika sudah sampai ke jalan tol berarti rumah2 penduduk sudah tenggelam. Akhirnya mereka mengungsi ke pinggiran jalan tol yang tak tergenang air.
Sungai Ciujung yang berhulu di Kanekes, tempat orang Baduy bermukim, dulunya adalah hutan yang berfungsi sebagai resapan air.  Konon orang2 Baduy sendiri pernah memperingatkan, jika hutan2 di Kanekes ditebangi, maka orang2 di Pandenglang, Serang dan sekitarnya akan merasakan banjir kiriman. Pada akhirnya memang banjir menjadi langganan, dan yang harus menderita adalah masyarakat di bantaran sungai Ciujung, mereka hanyalah korban akibat kaum yang serakah.

Minggu, 15 Januari 2012

Make Your Own Meatball !!



Beberapa minggu ini pasca sakit, kok pengen makan yang seger, salah satunya bakso, tapi belum tega memasukkan jajanan itu ke perut .. Solusinya bikin bakso sendiri.. Di kulkas masih ada daging giling, biasanya saya bikin tahu bakso dan bakso sendiri. Saya bikin banyak sekalian bisa buat campuran masak. Kemarin sore terlaksanalah keinginan makan bakso, bikinan sendiri, dengan sayuran, mie, tahu, kuah bakso dan tentu saja bakso, lengkap dg seledri & bawang goreng.. Makan jadi lebih bergairah…

Kamis, 12 Januari 2012

Seragam


Begini ini kalau anak di sekolahkan di sekolah yang nggak pakai seragam. Pakai baju bebas setiap hari, dari Senin sampai Jumat. Bebas tapi harus tetap sopan dan beraturan. Yang laki-laki wajib bercelana panjang, baju/kaos yang berlengan. Yang perempuan berbaju muslimah menutup aurat. Boleh kaos, kemeja, celana panjang, rok  atau yang lain. Kalaupun ada seragam itu untuk kunjungan dan kaos outbond.

Nah, lucunya lagi, buku-buku memang jarang dibawa pulang setiap hari. Ada buku catatan, tapi ditinggal di sekolah. Ada juga buku untuk belajar di rumah, jarang dibawa ke sekolah. Kalaupun ada PR, bentuknya lembar tugas, yang dikerjakan di kertas itu pula. Jadinya tas sekolah mas Ahnaf jarang terisi buku. Justru karena setiap hari dia membawa bekal makan siang, maka daftar wajib barang bawaannya adalah, makan siang dan air minum. Wajib itu. Kalau nggak, bisa kelaparan berat dia di sekolah.