Rabu, 12 Juni 2013

Kata Mereka Tentang 'Pena Bunda'



Ketika saya menyusun buku ini, saya berharap sangat akan manfaatnya bagi pembaca dan orang-orang di sekitar mereka. Sederhana saja. Dan tema tulisan saya juga sederhana, tentang kehidupan sehari-hari ibu rumah tangga bersama keluarga. Banyak hal sederhana yang terjadi, kadang terlupakan begitu saja, bahkan mungkin tak berkesan bagi orang lain. Namun bagi saya, ini salah satu pelajaran hidup. Saya sangat bersyukur dikaruniai kesempatan untuk tinggal di rumah mengurus keluarga. Maka bersama keluarga saya menangkap banyak ilmu hidup. 

Beberapa tulisan yang pernah saya posting di facebook, (waktu itu) di multiply kemudian ke blogspot, saya susun kembali. Tak lain supaya lebih enak dibaca. Dulu, di awal 2012 sempat saya fotokopi dan dibagikan ke teman-teman yang berminat. Alhamdulillah, kini ‘fotokopian’ itu sudah lebih bagus kemasannya, memudahkan untuk dibaca.


Banyak komentar dan masukan dari teman-teman yang telah membaca buku ini, saya bersyukur. Dengan segala kerendahan hati, semoga makin banyak yang dapat memetik manfaat dan kebaikan darinya. 



"Sungguh membuat merinding bulu kuduk,menginspirasi agar menjadi manusia yang lebih berguna lagi." (Eva Farihah – Ibu Rumah Tangga) 

"Membaca buku karya mbak Wiwin mengingatkanku untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an. Belajar dari Ahnaf untuk semangatnya menghafal surat-surat Allah" (Tiara Fanny-Semarang)


"Buat Wien, buku nya inspiratif sekali. Semoga sebagai ibu kita bisa memperbaiki yang salah dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita" (Zurnevi Buchari-Ibu Rumah Tangga, Cilegon)


"Satu hal yang pasti, ini adalah salah satu buku indie yang diangkat dari blog yang menarik dan menyentuh sekali. Aku hanyut dalam setiap lembar tulisan Wien, dan juga gak mengira diksi yang digunakan menarik.
Cerita tentang anak-anaknya terutama tentang Ahnaf sangat menggugah hatiku. Jadi ingin berguru caranya mendidik Ahnaf..

Juga ketika di halaman 142 dengan judul Kala Senja yang menutup kisah buku ini, aku begitu terbawa dengan isi tulisan. Ikut merasa di posisi Wien yang berdiri di jendela dan menuliskan diksi yang menyentuh.

Buku ini bagus. Kalau tidak, gak mungkin aku share ke teman semua

#nanti kalau udah di depan komputer, Wien akan kumention. Agar Wien tahu, bukunya bagus banget



Membaca buku ini, seperti meminum coffee latte seteguk demi seteguk. Tiap babnya, ingin kunikmati perlahan dan tak ingin segera tamat

Its nice book, indeed" - Dian Onasis, penulis


"Kata 'saja' dan kata 'biasa' seringkali, amat sering bahkan, ditempelkan di profesi Ibu rumahtangga. Sehingga dibaca menjadi : Ibu rumahtangga saja, atau Ibu Rumahtangga biasa.

Bisa jadi, ini salah satu cerminan budaya timur untuk merendahkan diri, atau bisa juga karena ada anggapan diri bahwa, profesi sebagai Ibu Rumahtangga adalah profesi yang lebih rendah daripada profesi yang lain.

Buku Pena Bunda, tulisan Sri Winarti, memberikan garis bawah tegas, bahwa pekerjaan Ibu Rumahtangga bukanlah biasa dan saja. Bagaimana seorang manusia memiliki iman dan moral yang baik, biasanya kita berpaling, melihat pada ibundanya. Seorang teman yang memilih beralih profesi dari pekerja kantoran, menjadi Ibu Rumahtangga pernah berkomentar, betapa sulitnya profesi ini. Tak terjadwal!

Sejak kapan ada jadwal kapan seorang anak akan sakit? Kapan terjadwal sebuah dokumen penting akan hilang, terselip? Dan kapan ada jadwal genteng akan melorot dan membuat rumah bocor?

Dengan seru dan manis, Mbak Wien menuliskannya. Menulis dari hal-hal sederhana. Menulis dari hati.

Sayang di sana-sini ada untaian kalimat yang masih perlu di tata dan diedit lagi. Tapi okelah..ceritanya jauh lebih menarik. Dan kelihatannya, aku mau pesan lagi untuk kado ke beberapa teman. Hehe.." (Wrini Harlindi-Bekasi)

"Masyaallah, bukunya enaak banget dibacanya. Cara penceritaannya ngalir, banyak sekali pengalaman sederhana yang bisa kita ambil hikmahnya." (Ahmad Rifai Rifan – Penulis bestseller  Man Shabara Zhafira, Tuhan Maaf kami Sedang Sibuk, dll)

“Mantap ceritanya..” (Hastha W, karyawan swasta) 

“Bukunya bagus, saya senang bacanya dan inspiratif..” (Yuyun Yuniarsih-Guru)


Terakhir tak lupa terima kasih buat teman-teman yang bersedia memberi  endorsement; Pak Ali Muakhir, Bu Ruli dan Maya..

“Siapa bilang menjadi Ibu Rumah Tangga tidak menyenangkan? Selain menumbuhkan anak-anak dengan penuh cinta, ternyata hikmahnya berbuah pengalaman luar biasa. Seperti luar biasanya buku ini.” (Ali Muakhir – Book Creator, peraih adikarya IKAPI, ayah dari 3 ‘malaikat’- Bandung)

“Hanya sedikit bunda yang mengintegrasikan inderawinya dengan hati, -yang dengannya terlihatlah mutiara kemilau anak kita. Wien termasuk yang sedikit itu..” (Ruli Narulita – Psikolog, Parenting Motivator, Ibu 5 putra & putri)

“Cerita demi cerita dalam buku ini membuat saya tertawa dan menangis haru. Banyak hal yang menginspirasi saya sebagai Ibu muda dengan dua putera, untuk belajar "berkompromi" dengan ulah jagoan-jagoan saya yang terkadang menguras stok sabar. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti kita menjadi wanita menyedihkan yang terpenjara di rumah. Justru sebaliknya, melihat dan mendampingi anak di setiap tumbuh kembangnya adalah kebahagiaan yang tak tergantikan..” (Maya Taufiq – Ibu Rumah Tangga, Pengelola ‘Pawon Bunda’ – Ruwais, UAE)

Judul: Pena Bunda
Penulis: Wien
Tahun terbit: Maret 2013
Penerbit: Dapurbuku
Jumlah halaman: x + 148 halaman
Ukuran: 14,8 x 21 cm
Genre: Non fiksi
Harga: Rp 33.000 plus ongkir
ISBN: 978-602-7749-61-0
Pemesanan via sms: 087808224168 (Wiwin)
atau ke penerbit: Dapurbuku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar