Minggu, 13 Januari 2013

What happen to Idris? Help Me Pliiis..



Adakah teman yang mau sharing, siapa tau ada yang punya pengalaman sama dengan saya.. Saya begitu berharap ada yang mau berbagi cerita.(ciyuss?)


Jumat kemarin akhirnya Idris (5th) sekolah lagi, setelah dua hari mogok. Penyebabnya tidak terlalu jelas. Alasan hari Rabu pagi itu karena melihat seragam olah raga, tiba-tiba nggak mau sekolah. Selama sendiri di rumah –Ilyas ke sekolah seperti biasa, kegiatan Idris banyak menggambar. Banyak, karena kesepian. Hari Kamisnya keterusan, dia nggak mau sekolah lagi, alasannya mau di rumah aja. Kegiatan di rumah dia hanya gambar dan nonton kaset. Apa yang ditonton itu yang digambar.


Kamis siang bu guru yang baik datang ke rumah, menyemangati Idris. Beberapa hari sebelum mogok, si Idris ini ternyata banyak melamun di sekolahan (melamun apa si Nak? Andai ibu tahu jawabnya, pasti sedikit menyenangkan). Memang akhir2 ini sering hujan (namanya juga musim hujan, si ibu ni aneh), dan Idris suka melamun sambil liat hujan. Kalo diajak ngomong, jawabnya, “Diam…” Pelan, tapi kan menusuk..


Singkat cerita, Jumat Idris masuk. Saya belum tau what happen on Friday, pulang sekolah dia mencari2 krayon. Nah, krayon yang dicari2 warna merah nggak ketemu. Padahal krayon itu sepertinya udah pendek, buntet banget dan sama si Bibi dimasukkan ke pasukan sampah. Idris uring-uringan. Marah-marah sama saya, minta krayon baru. Biasanya kami membelikan krayon sebulan sekali pas Bapaknya datang. Namun sepertinya kali ini si krayon tak bisa menahan diri, karena jari2 mungil tuannya, terlalu semangat menggambar.

Akibat krayon yang habis ini sepertinya  dia nggak betah. “Bu, ayo beli krayon lagi,” bujuknya.

“Kan belinya nanti nunggu Bapak datang.”

“Tapi kan Idris mau gambar, krayon merahnya habis.” Saya jadi nggak tega. Masak, anak mau kreatif kok dihalangi. Kebetulan yang warna lain juga mulai buntet, keci-kecil.

“Ya deh, tapi belinya nanti sore aja ya, habis bobok. Kalo nggak bobok siang berarti nggak beli krayon.”

“Mau sekarang, Bu,” sambil merengek.

“Sekarang panas, istirahat dulu,Ibu capek, Idris juga capek kan. Nanti habis bobok.”

“Iya ya Bu..”


Siang itu Idris, juga Ilyas tidur siang. Dan sorenya, sudah bisa ditebak, minta beli krayon.

Sepulang beli krayon, jari jemari anak2 langsung menari, sepertinya gatal jika tak menggambar.


Tadi malam, sebelum tidur, idris membawa ‘lemburan’ gambarnya ke kamar. Selesai berdoa, dia menggambar lagi.  Saya masih membaca buku, sambil terkantuk-kantuk. Kadang kaget, ternyata idris masih menggambar. Saya biarkan saja, besok kan libur ini. Kalo distop, dia akan sedih, sambil berkata, “Aku rasa aku nggak bisa gambar lagi.. Huhuhu..” Sedih kan...


Entahlah, kebiasaan ini pertanda apa. Selama ini saya masih membiarkan saja. Adakah yang mau sharing??



Graha Asri, 13 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar