Jumat, 13 Mei 2011

Kekuatan Doa

Pernahkah kita merasakan kekurangan dalam anak2 kita? Entah kekurangan fisik, mental, kemampuan , ketrampilan, kepandaian dan lain sebagainya. Begitupun saya, karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Manusia diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan masing2, begitupun anak2 kita. Salah satu hikmah yang dapat kita petik adalah bahwa mungkin kita harus berupaya lebih sabar lagi dalam mendidik anak2 kita dengan tambahan satu hal penting lagi, berdoa untuk mereka. Kekuatan doa ini benar2 disinyalir dapat meruntuhkan semua logika manusia. Apapun yang dirasa sangat tidak mungkin bagi manusia, maka tidak demikian dengan Tuhan. Begitupun sebaliknya.

Ada kisah menarik yang saya peroleh dari Ayah Edy, seorang penggagas program ‘Indonesian Strong From Home.’ Dalam suatu kesempatan dia berbicara tentang keajaiban sebuah doa di salah satu stasiun radio swasta di Jakarta. Kira2 begini cuplikannya:

Bersama seorang guru suatu sekolah di Bogor kami  biasanya sering mendiskusikan berbagai macam perilaku anak di sekolah tersebut, mulai dari yg ringan sampai terkadang yang amat berat. Suatu ketika sang guru menceritakan tentang anak didiknya yg sangat sulit dididik & diajar, “Anak ini agak lambat dalam menerima pelajaran,’ katanya.”Beberapa kali kita mencoba cara yg kira2 tepat untuk membantu anak ini namun sepertinya belum membawa hasil yg membahagiakan, beberapa waktu lalu saya masih terus berkomunikasi dan terus membantu agar si murid menjadi lebih baik, namun berbagai cara dicoba ternyata belum juga berhasil. Kali ini rupanya kami berdua sedang diuji oleh Tuhan.”

Setelah lebih setahun berselang, kami bertemu lagi dengan ibu guru tadi, dia bercerita dg wajah yg berbinar2 bahwa dia telah berhasil membuat kemajuan yg berarti bagi muridnya tadi. Wah saya juga ikut bahagia mendengar berita baik itu,namun saya juga penasaran, metode apa yg telah ditemukan si ibu guru tadi sehingga ia berhasil membuat muridnya berhasil dan bagus. Daripada penasaran saya bertanya padanya, “Bagaimana bisa berhasil seperti itu, Bu?” “Eh, begini Ayah, suatu malam ketika saya sedang berdoa, saya mengingat murid saya itu, saya mencoba membayangkan wajahnya baik2, lalu perlahan2 saya mengadukan ini pada Tuhan, saya berkata,’ Ya Tuhan , kami sudah berupaya keras untuk menjadikan anak ini lebih baik, kami sudah menggunakan berbagai macam cara untuk membantunya, tapi toh kami belum berhasil juga, kami sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, Ya Tuhan tolonglah kami, kami hanya ingin anak ini menjadi lebih baik,’ lalu saya bersujud sambil menitikkan air mata berharap supaya permohonan saya dikabulkan,” lalu ibu guru itu melanjutkan.

“Sungguh di luar dugaan Ayah, keesokan harinya mulai terjadi perubahan dan peningkatan  yang sangat signifikan terhadap kemampuan belajar si anak ini, saya bukan baik kiranya, betapa begitu banyak misteri dalam diri anak kita yg masih belum kita ketahui dan masih begitu banyaknya misteri dalam diri murid kita yang belum dikupas oleh pengetahuan yang ada,namun tidaklah demikian bagi Tuhan, segala yang tidak mungkin bagi kita, selalu mungkin bagi Tuhan.”

Saya sungguh terharu mendengar penuturan satu ibu guru tadi, tak sadar air mata saya ikut menitik membasahi pipi, saya termenung, saya tertegun, seandainya lebih banyak lagi guru2 yang mencintai muridnya seperti ibu guru tadi, dan mau mendoakan muridnya secara sungguh2, saya yakin sebesar apapun persoalan yang mereka hadapi akan mampu kita pecahkan bersama, ya tentunya dengan ijin dan kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Teman2, selagi kita masih sehat dan memiliki kemampuan, mari kita doakan anak2 kita, kita pintakan padaNya segala kebaikan bagi anak2 kita. Karena dalam setiap langkah kaki dan masa depan mereka terselip harap dan doa dari kita, para orang tuanya. Semoga kita menjadi orang tua yang senantiasa mendoakan segala kebaikan bagi anak2 kita.. Amiin.

Taman Puri, 12 Mei 2011

1 komentar: