Rabu, 16 Februari 2011

Me Time

Ada juga orang menasehati, “Tidurnya jangan malam-malam..” Tapi suami malah menasehati saya  “Tidurnya jangan pagi-pagi..” Itu saat dia bekerja. Dua minggu lamanya dia harus meninggalkan kami untuk bekerja di luar kota. Selama itu pula saya harus menangani semuanya sendirian. Mulai urusan emak2 sampai urusan bapak2. Mulai urusan dapur sampai ban mobil, ngurus anak sampai ngurus pompa rusak, sumur bocor. Apapun itu kami sama2 menganggap tugas bersama.


Dengan segala urusan seperti itu saya harus pandai2 mengatur waktu. Terutama sejak bertambahnya anggota kami yang kembar. Sebenarnya ada asisten RT yang membantu meski hanya 3 jam(07.00-10.00 paling lama), membantu saya untuk tugas2 berat rutin. Selebihnya saya harus kembali menangani sendiri, seharian.


Kadang dengan terbatasnya waktu saya merasa sangat kekurangan. Seandainya boleh meminta inginnya ditambah saja, karena 24 jam rasanya kurang. Siang hari meskipun ada waktu luang tetap tercurah untuk anak2. Kalaupun pekerjaan sudah beres dan saya bersiap2 membaca buku, mereka akan berebut perhatian saya. Merayu2 sambil tersenyum2 sambil bertanya, “Buku apa ini, Bu?” Kalau sudah begini mana bisa saya konsentrasi karena lantas mereka akan tanya ini itu tentang hal lain. Kurang nikmat membaca kalau nggak konsen. Atau minta saya menggambar sesuatu. Ini yang susah, karena pertama, saya bukan ahlinya menggambar dan gambar saya super aneh alias jelek. Padahal kalau mereka minta gambar dan saya pura2 menghindar, mereka akan mengejar sampai saya mau menggambarkannya. Kedua, sekali mereka minta gambar akan minta lagi dan lagi. Oh no.. sedangkan mereka berdua maksudnya masing2 ingin gambar yang sama dengan warna berbeda2. Keinginan mereka membuat saya belajar memperbaiki kualitas gambar saya, setidaknya terpandang normal di mata mereka.(Andai saya sepintar Lala)


Sore hari mulai maghrib sampai ba’da Isya adalah waktu khusus buat mas Ahnaf. Mulai mengaji, hafalan Quran sampai belajar. Bahkan saat seperti ini pun Idris Ilyas masih protes meminta perhatian. Dengan sedikit penjelasan biasanya mereka mengerti, “Sebentar lagi ya, Mas hafalan dulu..” Kalau semua sudah selesai, sekitar jam 9 malam, saya menggiring anak2 untuk masuk kamar masing2, bersiap tidur. Menyiapkan susu, buku bacaan, lalu membacakannya. Sebenarnya setelah anak2 tidur adalah waktu yang tepat untuk saya melakukan hal2 yang tertunda. Tetapi biasanya begitu anak2 terlelap saya pun ikut tertidur. Karena saya juga sudah capek dan ngantuk. Biasanya 2 atau 3 jam kemudian saya terbangun, melanjutkan hal2 yang tertunda. Sepertinya pikiran dan setting waktu tidur saya juga terjadwal dengan sendirinya.


Inilah ‘me time’ buat saya. Saya bisa melakukan apa saja. Menuntaskan bacaan buku, menata buku2 di mini perpus kami, kadang(meski jarang) nonton TV (meski tengah malam acaranya sudah kurang menarik), update milis, menulis, membetulkan mainan atau buku anak2 yang rusak, membaca koran, nonton film dan lainnya. Sungguh nikmat rasanya punya me time. Tanpa ada yang mengganggu. Itulah mengapa saya kadang merasa kecepatan membaca saya akhir2 ini menurun, karena dalam me time itu sendiri saya masih harus menyelanya dengan hal2 lain. Padahal antrian bacaan semakin saya menyadarinya semakin panjang. Tetapi saya senang masih punya waktu menyelesaikannya dengan ‘me time’ itu.


Saya juga senang karena setelah dua minggu saya akan punya dua minggu berikutnya jadwal suami libur bekerja. Saat2 membahagiakan. Karena saya punya partner mengurus rumah. Dia tak segan membantu memandikan anak2, menemani mereka main, menjaga mereka kalau saya ada keperluan di luar rumah, menyuapi mereka, mengajari mas Ahnaf belajar. That’s why I really love him (ehemm...). Saya pun dapat melakukan hal2 lain yang biasanya tergeletak begitu saja tanpa ‘me time’ di malam hari. Dia juga tak perlu mengingatkan saya lagi, “Tidurnya jangan pagi-pagi…”


Taman Puri, 16 Pebruari 2011  

2 komentar:

  1. Mbak, aku bs merasakan semua yg ditulis di postingan ini. Mangkanya smp skrng aku jg blom tidur, kapan lg bisa menikmati waktu panjang buat diri sendiri, kalo enggak pas anak udah tidur:).
    Dan wiken adalah waktu yg paling ditunggu, krn suami libur bisa bantu jagain bos kecil:)
    TFS mbak, enjoy your 'me time' :)

    BalasHapus
  2. Semua fulltime mom pasti bisa merasakan, kita harus pandai curi2 waktu juga.. Sama2 Lala, enjoy your 'me time' too..

    BalasHapus