Kutinggalkan kepingan hatiku di Mlarak, Ponorogo. Bahkan
ketika bekas cacarnya belum sepenuhnya mengering. Hanya berharap dan percaya
Allah akan menjaga setiap langkah dan nafasmu, Nak.
Sungguh, usiamu masih sangat belia, belum genap 12 tahun.
Namun jalan yang kau pilih begitu mendaki dan berliku. Tempat yang kau pilih
untuk menuntut ilmu sungguh jauh dan terpencil. Berat terasa bagi Ibu, apalagi
buatmu. Namun melihat semangat dan keinginan yang besar membuat Ibu tak sanggup
menolak pilihanmu.
Putraku, Allah telah mengabulkan keinginan dan doamu. Maka
semoga ini jalan terbaik bagimu. Sebuah tempat yang sarat dengan ilmu. Karena
sejatinya ilmu tidak hanya terpaku pada bangku dan buku. Jauh dari orang tua
itu ilmu. Hidup sederhana itu ilmu. Antri makan itu ilmu. Antri mandi itu ilmu.
Antri mencuci itu ilmu. Kehabisan lauk itu ilmu. Didera gatal-gatal (jarban)
itu ilmu. Berlari-lari ke masjid itu ilmu. Sandal hilang itu ilmu. Kehabisan
uang itu ilmu. Dihukum mudabbir itu ilmu. Berbagi kamar dengan banyak teman itu
ilmu. Dan masih banyak lagi.
Putraku, bersabarlah dan jadikan kesabaranmu itu sebagai
kekuatanmu. Banyak pula yang mendoakan
kebaikan bagimu, maka jadikan itu juga sebagai penguat hatimu.
Semoga segala kesulitanmu kelak akan membesarkan jiwamu dan
menghidupkan hatimu.
Putraku, di saat seperti ini Ibu rindu saat bersama dulu.
Jika engkau rindu, berdoalah. Semoga doa itu yang akan mendekatkan hati kita.
Ingatlah jika ada saat jauh, maka akan ada saat dekat. Jika ada perpisahan maka
akan ada perjumpaan. Jika ada masa sedih, akan ada masa bahagia.
Yaa Rahman Yaa Rahiim, tolong lindungi putraku. Jadikanlah
kesabaran dan kerelaannya meninggalkan kenikmatan duniawi ini sebagai wasilah
dalam beroleh ilmu yang berkah, bermanfaat di dunia dan akhiratnya. Aamiin..
The Luxton, Parijs van Java, 8 September 2012
Assalamu'aliakum,
BalasHapusIbu, terima kasih atas tulisannya
sungguh mengharukan dan menyentuh hati,
saya sampai menangis membacanya
munkin memang kebetulan saya membaca ini disaat benar2 merasa kangen kepada putra saya yang sedang belajar di gontor.
Ijinkan saya meng copy tulisan ibu
terimakasih, wassalam