Kamis, 28 Februari 2013

Anugrah Yang Mana Lagi Yang Hendak Kudustakan?



Satu kata yang pantas kuucap pagi ini adalah, Alhamdulillah. Saat kubuka mata dari tidur lelapku. Untuk yang pertama kalinya selama seminggu ini, aku terbangun dengan kepala yang tak lagi berdenyut. Untuk pertama kalinya juga kepala ini terasa ringan untuk bersimpuh, bersujud di hadapNya. Entahlah, jika saja tak pernah kurasa nikmat sakit, maka tak pernah pula kurasa nikmat sehat yang luar biasa dan kadang terlupa.


Setelah sepekan ini keluar masuk tiga rumah sakit, menjalani dua kali MRI*, dengan begitu banyaknya kemudahan dibalik penyembuhan rasa sakit yang selama ini kualami. Sungguh tiada alasan untuk tak pernah bersyukur. Bahwa untuk bersyukur itu Allah pun selalu menunjukkan jalan padaku. Segala penyakit itu berasal dariNya, maka Dia yang Maha Menyembuhkan. Bahwa aku selalu dikelilingi orang-orang yang senantiasa mendukungku. Terima kasih buat Ibu dan Bapak yang tiada henti mendoakanku. Thanks to dokter Yusak MT Siahaan dan staff di SHLV yang sejak 8 tahun lalu dengan ketelatenan dan keceriaannya membantu menyembuhkanku. Buat Mas Agus dan mbak Wiwi, yang dengan kesetiaannya selalu mengunjungiku, membawakan makanan dan rela kutitipi anak-anakku yang rewel dan banyak mau. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rizki, kesembuhan dan kesehatan pada mereka sekeluarga.

Tentu juga kepada suamiku, yang selama 13 tahun ini menerimaku dengan sabar. Bahkan sejak angka 0 itu belum dimulai, kau telah memberi sebagian kesabaranmu itu padaku. Betapa dulu kau tak pernah menghiraukan ucapan orang lain. Dengan segala keterbatasanku, kau tetap memilihku. Memilih untuk selalu menghadapi kerepotan jika aku drop lagi, dan lagi. Memilih untuk selalu menghadapi rasa was-was, tiap kali kondisiku mulai tak baik lagi. Mungkin yang selalu di benakmu adalah, ‘dirawat nggak nih’, atau ‘ke rumah sakit mana’, ‘mau cuti berapa hari’, ‘anak-anak bagaimana’, dst.

Suamiku, begitu banyak sabarmu, begitu sedikit aku memberi. Begitu sedikit kau berucap, begitu banyak aku mengeluh. Betapa dirimu dan anak-anak kita adalah anugrah yang begitu indah. Semoga bahtera yang kita pilih ini memberiku waktu untuk senantiasa belajar, menjadi lebih baik. Suamiku, di awal bulan ini, 13 tahun bahtera kita berlayar. Masih segudang mimpi yang hendak kita wujudkan, semoga Allah berkenan membimbing kita, melimpahkan kesehatan, menunjukkan jalan terbaik bagi kita dan anak-anak kita tercinta.. Allahumma sholli alaa Muhammad, wa ala aliiy sayyidina Muhammad, Amiin ya robbal Alamiin..


Graha Asri 28 February 2013 

MRI, Magnetic Resonance Imaging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar