Senin, 13 Februari 2012

How Embarrassing!! (part III: Somnabulism)

Ada perbedaan antara mengigau/sleeptalking/somniloquy dengan sleepwalking/somnambulism/berjalan/melakukan gerakan sambil tidur. Mengigau adalah vokalisasi saat tidur, sedangkan somnambulism  disertai dengan gerakan atau sambil berjalan. *).

Entah apa istilahnya tapi dulu sekali, waktu masih SD, aku sering mengalaminya, tidur sambil berjalan. Awalnya memang tidak sadar, beberapa saat kemudian setelah kira2 sepuluh menit, aku tersadar. Hihihi, memalukan.


Waktu itu aku tengah tidur siang, mungkin masih sekitar kelas dua, lagi enak2 tidur. Tiba2 aku terkejut mendapati diri telah menutup pintu lemari pakaian. Ada Ibu sedang tersenyum melihatku. Ibu menyuruhku membuka lemari pakaian, ada sepiring tempe goreng di situ. Kuambil piring itu dan kuamati tempe yang penuh di dalamnya. Kuperhatikan sambil kupikir2 apa yang terjadi.. Bagaimana bisa sepiring penuh tempe goreng ada di lemari pakaian. Ah, pasti aku nglindur lagi. Masih setengah sadar, piring itu kumasukkan ke dalam lemari. Aku duduk di pinggir tempat tidur, sambil masih berpikir, apa yang terjadi, sementara Ibu malah menertawakanku.



Baru kuingat, sepertinya tadi aku terbangun, mencari2 sesuatu di meja makan. Lalu membuka lemari makan, mencari sesuatu. Yang ada hanya tempe goreng. Tanpa panjang lebar sepiring tempe itu kubawa ke kamar. Rasanya ingin kumakan, tapi kok masih males. Ah, nanti saja, sepertinya begitu. Lalu piring itu kumasukkan ke lemari pakaian, supaya tidak ada orang yang mengambil. Pasti aman, pikirku. Tak lama, pintu lemari kututup dengan rapat, saat itulah baru aku tersadar. Ibu pun sejak tadi ternyata mengikutiku. Mungkin khawatir aku membuang tempe2 itu, atau aku terjatuh di tangga teras..  Akhirnya aku hanya jadi bahan tertawaan..


Cerita lainnya ketika aku berkemah pertama kali di desa Kalianan, sebuah desa pelosok di tengah hutan. Sepertinya sih aku sudah kelas enam. Perkemahan itu diikuti peserta dari lain SD. Kami mendirikan kemah di dekat pemukiman warga sesuai tempat yang ditentukan, sebuah tempat yang cukup aman.

Malam itu hujan deras, dan tenda kami kebanjiran, kami mengungsi ke rumah warga. Aku sebagai ketua regu bertanggung jawab pada semua anggota reguku yang kebanyakan adik2 kelas lima. Setelah semua pindah ke rumah warga, karena sudah malam dan capek, kami tertidur. Entah bagaimana tiba2 malam itu aku sudah menenteng tas yang rapi, bersepatu, siap2 di depan pintu mau pergi. Guruku, Pak Sulis, tersenyum2, sambil menyuruhku tidur kembali. Ha, tidur, iya ya, semua temanku tidur, lalu kenapa aku mau pergi??

Aku berjalan kembali ke tempat aku tidur. Melepas sepatu, kaos kaki, mengeluarkan jaket yang telah kulipat dari dalam tas, lalu jaket itu kupakai lagi. Sambil tiduran aku berpikir, apa yang terjadi tadi? Rupanya aku tidur sambil berjalan lagi. Berkemas, melipat baju, jaket dan memasukkannya ke tas, memakai kaos kaki, sepatu. Anehnya lagi, rapi. Lalu aku bersiap mau pulang, duh, malam2 begitu. Entah apa jadinya kalau aku tak segera dicegat Pak Sulis.. Malam itu akhirnya aku tertidur lagi.. Dan besoknya aku jadi bahan tertawaan guru-guruku…


Masih ada lagi hal yang kuingat, sore itu mendung, hujan memang turun seharian.
Hawa pegunungan yang dingin disertai hujan membuat udara semakin dingin. Tapi aku malah bersiap2 dengan rapi. Aku mencium tangan Bapak dan Ibu. Beliau tertawa berdua. “Arep ning ndi Nduk?(mau kemana Nak)” kata Bapak. “Sekolah Pak,” jawabku. Baru aku sadar, ini sore hari, tapi aku sudah berseragam lengkap, bersepatu dengan tas terselempang rapi. Rupanya bangun tidur aku langsung berpakaian seragam, bersepatu, mengambil tas, dan semua itu kulakukan tanpa sadar. Bapak dan Ibu yang mengetahui sejak awal hanya diam saja, mungkin tahu aku ngelindur. Jadilah sore itu aku bahan lelucon penghibur hati Bapak dan Ibu..

Alhamdulillah sejak SMP aku sudah jarang ngelindur atau tidur sambil berjalan, semoga jangan lagi.. Kan memalukan..

Graha Asri, 13 Pebruari 2012 (terkenang desaku di kaki gunung Argopuro, yg telah kutinggalkan 20 th lamanya)
*)
http://adproindonesia.multiply.com/journal/item/171?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

4 komentar: