Rabu, 02 Juni 2010

Alun2ku Riwayatmu Kini

Inilah Alun2 kota Serang yang pertama kukenal tahun 1999. Di sinilah banyak warga Serang melakukan aktivitas rutin, perayaan, acara keagamaan, dll. Saat pertama kali aku menginjakkan kaki di sini tempat ini mengundang takjubku. Terutama  di pagi hari. Hampir tiap pagi dahulu aku berjalan kaki mengitari sekeliling alun-alun ini. Memang pagi hari aktivitas paling banyak adalah berolahraga. Selain tempatnya teduh juga pagi hari belum banyak tercemar asap kendaraan bermotor. Tempat ini dilengkapi beberapa fasilitas olahraga seperti bulutangkis, tenis, jogging track, lapangan untuk senam dan track khusus bagi yang menyukai pijat refeksi, karena dipenuhi batu-batu. Biasanya yang berjalan-jalan di sini bertelanjang kaki alias nggak pakai sepatu/sandal.

Yang membuatku kagum waktu itu adalah semangat warga Serang untuk hidup sehat. Baru kali itu aku menemukan suasana alun-alun yang 'hidup'. Pada hari-hari kerja biasa (Senin-Jumat) tempat ini tidak begitu ramai. Sebagian besar yang rutin berolah raga adalah warga yang sudah lanjut usia. Ada yang berlari memutari alun-alun, berjalan-jalan, senam aerobik (ada instruktur rutinnya lho), juga senam jantung (yang gerakannya kayak menari itu), dll.
Para penjual sarapan juga ada meskipun waktu itu nggak banyak, biasanya bubur ayam dan bubur kacang hijau.
Baru pada hari Sabtu dan Minggu tempat ini lebih padat pengunjung yang berolah raga. Anak2, ibu2, bapak2, remaja semuanya kumpul di sini. Penjual makanan juga lebih banyak jadi lebih meriah. Biasanya setelah berjalan-jalan aku membeli makanan dan koran, sambil menunggu agak panas aku membaca koran di pinggiran bersama pengunjung lain sambil menikmati makanan kecil... Sedap..
Bertahun-tahun berlalu aku kangen ingin menikmati kembali suasana libur pagi hari di alun2 ini, tentunya dengan keluarga. Tapi ternyata...Suasananya jauuuh berubah dari pada yang kukenal dulu.
Inginnya mengajak anak2ku menikmati pagi yang segar, tapi jangankan untuk berlari, mau jalan saja susahnyaaa. Entah karena sesak pengunjung, atau tempatnya tambah sempit (kayaknya nggak kali). Yang jelas penjual jauuuh lebih banyak. Dari pedagang makanan (bubur, gorengan, roti bakar, ketoprak, gado2, pecel, pancong, dll) pakaian, mainan, buku, bunga hias (komplit dg pupuk dan potnya), sampai pengendara kendaraan bermotor maupun tidak bermotor masuk semua di sini. Pusing...Jangankan bersantai membaca koran, mau duduk saja susah duduk di mana...
Kuputuskan cepat-cepat pulang saja, dengan penuh prihatin kupikir-pikir kenapa sampai jadi begini...
Alun2ku...Kapankah akan kembali seperti dulu... lagi..hiks..hiks..     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar